Senin, 19 Agustus 2019
Selasa, 13 Agustus 2019
Konfigurasi Mikrotik
Konfigurasi Mikrotik
Langkah-Langkah konfigurasi Mikrotik :
- Buka software VirtualBox
- Buat virtual mesin untuk mikrotik
- Klik baru pada virtualbox
- Masukan Nama “Mikrotik” dengan tipe “Other” dan versi “Other/Unknown”
- Tentukan ukuran memori, disini kami menggunakan memori sebesar 64 mb
- Pada Hard Disk pilih “Create a Virtual Hardisk now
- Klik Buat
- Tentukan ukuran berkas
- Tentukan Tipe File Harddisk, disini kami menggunakan tipe “VDI”
- Instal mikrotik di VirtualBox
- Buka mesin virtual yang telah dibuat
- Masukan cd iso mikrotik
- Tunggu proses selesai
- Setelah selesai akan tampil seperti dibawah ini
- Tentukan paket yang ingin anda instal. Disini kami menekan tombol “A” di keyboard untuk memilih semua paket
- Tekan tombol “I” untuk menginstal paket yang anda pilih
- Tekan tombol “y” di keyboard untuk menghapus dan menginstal
- Disini ada perintah menekan tombol “Enter” untuk me-reboot,
sebelum menekan tombol Enter unmount dulu optical drive atau perangkat booting, dengan cara:
- klik pada perangkat
- klik pada optical drives
- unceklis pada perangkat yang anda piliih
- pilih paksa unmount
- lalu tekan enter
- mikrotik telah terinstal
- Setting jaringan mikrotik di virtual box
- Klik kanan pada mesin virtual mikrotik
- Pilih pengaturan
- Pilih jaringan
- Pada Adaptor 1 setting seperti dibawah ini
- Lalu pilih adaptor 2, dan setting seperti dibawah ini
- Klik ok
- Login Mikrotik dengan :
- Username : admin
- Password :
- Kita lihat interface yang terpasang di mikrotik dengan cara “Interface print” tekan “enter”
- Ganti nama interface nya seperti dibawah ini
- Cek lagi apakah nama interface telah terganti dengan perintah interface print
- Setelah itu, lihat ip address yang terpasang dengan perintah “ip address print” jika tampilan nya seperti dibawah, maka belum ada ip address pada mikrotik
- Beri ip address dengan perintah “ip address add address=(ip address yang diingikan) interface=(interface yang ditentukan)” seperti dibawah ini
- Cek lagi apakah ip address telah ditambahkan
- Tambahkan konfigurasi NAT dengan perintah “ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade
- Beri ip pada windows asli dengan cara:
- Klik kanan pada network di taskbar lalu pilih “Open Network and Sharing Center”
- Pilih “change adaptor settings”
- Klik kanan pada “virtualbox host-only network” lalu klik properties
- Klik properties
- Klik pada Internet Protocol Version 4, lalu klik properties
- Masukan ip address dan subnet masuk yang sekelas dengan router localnya lalu masukan default gateway yaitu ip address milik router dan dns yaitu ip address public, lalu klik ok
- Cek koneksi di virtual mesin mikrotik dengan cara “ping (ip address windows asli/client)”, jika berhasil tampilan nya akan seperti dibawah ini
- Cek koneksi pada windows asli atau client pada command prompt seperti dibawah ini
Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik
Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik
Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.
Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge
Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge
Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :
Untuk Router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2
Untuk Router B
ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1
Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.
Untuk Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2
Untuk Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1
B. LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B
Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
a. Konfigurasi untuk wireless Router A
Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge
interface wireless set band=2ghz-b/ginterface wireless set ssid=tes123
b. Konfigurasi untuk Wireless Router B
Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=station
interface wireless set band=2ghz-b/ginterface wireless set ssid=tes123
Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut :
Memasang Ip address pada router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1
Memasang Ip address pada router B
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2ip address dd address=172.16.2.2/24 interface=wlan1
Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2
Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1
Langganan:
Postingan (Atom)
JobShett Sistem Komputer
Jobshett Sistem Komputer 2020 I. Keselamatan Kerja 1. Peserta didik (praktikan) wajib menggunakan wearpack. 2. ...
-
Cara Membuat Bootable dengan Rufus untuk Install Windows dengan Flashdisk Pada Kesempatan kali ini saya tidak akan membahas tentan...
-
3.11 menerapkan instalasi jaringan komputer Jenis-jenis jaringan Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis : a) Local A...
-
Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi atau pemindahan data dan informasi yang disajikan oleh isyarat digital diantara ko...